menubar

Senin, 01 Januari 2018

Lasem, Kota Akulturasi Budaya Nan Indah

Hallo teman2, Selamat tahun baru ya ! Tak disangka sekarang kita sudah masuk ke tahun 2018. Kali ini saya ingin membawa teman-teman untuk meng-explore sebuah kota di jawa tengah. Berada di kabupaten Rembang, kota Lasem merupakan kota kedua terbesar. Letaknya berada di pantai utara dan terkenal dengan kain batiknya. Di sini bukan hanya batik nya saja loh yang terkenal, tetapi dikenal dengan kota santri juga. Menariknya adalah kota ini dipenuhi dengan bangunan ber-arsitektur adat Tionghoa jadi bisa dibilang kota ini bisa menjadi salah satu contoh Indahnya toleransi dengan adanya berbagai macam budaya. Penasaran kan dengan kota ini ? Yuk , kita cek liputannya !



LASEM, KOMPAS.com - Bagi penggemar fotografi, Kecamatan Lasem di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah bisa dimasukkan ke dalam rencana liburan. Di berbagai sudut Kecamatan Lasem terdapat tempat-tempat yang cocok untuk digunakan untuk berfoto. Terlebih lagi, tempat-tempat tersebut instagramable.

Salah satu tempat untuk berburu foto adalah Desa Karangturi. Di desa ini, berdiri kokoh bangunan-bangunan bergaya Cina Hindia.

Lasem sendiri dikenal dengan salah satu julukan yakni Kota Cina Kecil. Hal itu lantaran banyaknya peninggalan bangunan bergaya Cina, banyaknya etnis Cina, dan sejarah tentang masuknya imigran Cina di pesisir Jawa.

Dari pinggir Jalan Raya Untung Suropati, Lasem, Desa Karangturi berada di sisi kanan jika datang dari arah Semarang. Akses ke Desa Karangturi tepatnya sebelah Bank BNI Lasem.

Wisatawan akan disambut dengan gapura berwarna merah dan kuning bertuliskan "Kampoeng Heritage Karang Turi". Dari gapura, wisatawan bisa menelusuri jalan selebar kira-kira lima meter atau cukup dua mobil jika berpapasan.

Di kiri dan kanan jalan, langsung bisa ditemukan pintu-pintu kayu dengan ukiran aksara Cina. Atap bangunan terlihat runcing di kedua ujungnya seperti ekor walet.



Tembok-tembok dengan tinggi sekitar empat meter bisa terlihat dengan jelas. Ada yang menarik di dekat Pesantren Kauman, seperti pos kamling yang berwarna merah dan kuning.
Aksen bangunan seperti jendela dan pintu menjadi pemanis dalam bingkai foto. Warna pintu dan jendela bangunan di Desa Karangturi antara lain coklat, kuning, dan hijau.

Berjalan terus menyusuri lorong-lorong jalan Desa Karangturi bak tenggelam ke pusaran sejarah. Puluhan pintu yang masih lengkap dengan nama pemilik rumah masih tertempel di pintu.

Ada satu bangunan yang tak boleh tertinggal untuk dijadikan obyek foto, yaitu Rumah Merah. Bangunan itu dijuluki Tiongkok Kecil Heritage. Dinamakan rumah merah lantaran tembok bangunan dicat warna merah.

Rumah bergaya Cina Hindia ini dimiliki oleh Rudy Hartono. Ia adalah seorang pengusaha yang membeli rumah lalu merestorasi sehingga kini menjadi rumah merah.

Jangan lupa untuk berfoto di Rumah Merah. Latar tembok berwarna merah bisa dimanfaatkan sebagai warna yang kontras dengan pakaian yang tengah Anda kenakan.
Masih di Desa Karangturi, ada bangunan lain yang bisa dikunjungi. Adalah kelenteng Bao An Bio, yang juga terletak tak jauh dari bangunan Tiongkok Kecil Heritage.


Bangunan kelenteng itu juga bisa menjadi tempat berfoto. Namun, perlu diingat bahwa kelenteng adalah tempat ibadah.

Nah, apalagi yang dicari? Siapkan kamera dan baterai sebelum berkunjung ke Lasem ya!

Source:
http://travel.kompas.com/read/2017/02/21/152208627/yuk.berburu.foto.instagramable.di.lasem


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serunya cicipi kuliner Malaysia di Restoran Penang

Explore makanan bisa dijadikan sebagai hobi dan tentunya hiburan. Termasuk saya sendiri yang juga sangat suka mencoba hal-hal baru, termasu...